Perbedaan Besi Ulir dan Besi Polos yang Paling Sering Dipakai

Perbedaan Besi Ulir dan Besi Polos yang Paling Sering Dipakai

Besi beton adalah salah satu material konstruksi yang tidak pernah absen di tiap proyek pembangunan, baik gedung, jalan, hingga jembatan. Besi beton berfungsi sebagai penyangga yang memberi kekuatan pada beton dan struktur bangunan.

Meskipun beton kuat dalam menahan tekanan, namun beton tetap membutuhkan tulangan besi beton. Besi beton memiliki kekuatan daya tarik yang tinggi dan cengkraman yang baik, sehingga dapat memperkuat beton dalam menahan gaya tarik dan lentur.

Selain itu, beton juga rentan terhadap getaran dan mudah retak jika mengalami guncangan hebat, seperti gempa bumi. Oleh karena itu, tulangan besi beton perlu disematkan agar struktur beton lebih kuat dan kokoh, sekaligus meminimalisir risiko retak atau patah.

Terdapat dua jenis besi beton yang paling sering digunakan untuk konstruksi bangunan, yaitu besi beton ulir dan besi polos. Keduanya bisa didapatkan dengan murah di toko besi Surabaya. Berikut penjelasannya.

Apa Itu Besi Beton Ulir?

Besi beton ulir adalah jenis besi beton yang memiliki ulir atau alur pada permukaannya. Karena itu, besi ini disebut juga baja tulangan beton sirip/ulir (BjTS).

Ulir yang melintang dan memanjang di seluruh permukaan besi berfungsi untuk meningkatkan daya lekat atau cengkeraman pada beton. Oleh karena itu, besi beton ulir lebih sering digunakan dalam konstruksi berat, seperti bangunan bertingkat, jembatan, dan rigid pavement.

Apa Itu Besi Beton Polos?

Sementara itu, besi beton polos adalah jenis besi beton yang permukaannya halus dan rata, tanpa ada ulir atau alur. Karenanya, besi ini juga disebut dengan baja tulangan beton polos (BjTP).

Besi beton polos digunakan untuk membantu memperkuat beton dalam menahan gaya tarik. Selain itu, besi beton polos juga berfungsi sebagai tulangan utama dalam konstruksi pondasi secara vertikal maupun horizontal.

Namun, besi beton polos tidak sekuat besi beton ulir. Karena itu, biasanya jenis besi satu ini digunakan pada proyek yang memiliki bagian estetika tinggi.

Apa Perbedaan Besi Ulir dan Besi Polos?

Dari penjelasan di atas, sudah cukup terlihat perbedaan antara besi ulir dan besi polos. Lebih lanjut, berikut penjelasan perbedaannya.

1. Bentuk

Dua besi beton ini sangat mudah dibedakan bentuknya. Sekali lihat, Anda bisa tahu besi beton ulir adalah besi yang memiliki ulir atau deformed bar. Sedangkan besi beton polos adalah besi yang permukaannya halus atau plain bar.

Saat pemasangan, besi ulir lebih sulit dipegang karena permukaannya yang tidak rata. Sebaliknya, besi polos lebih mudah dipegang namun licin.

2. Kekuatan Cengkeraman

Seperti yang dijelaskan sebelumnya, besi ulir lebih kuat karena memiliki permukaan yang tidak rata. Di mana, fungsi lekukan tersebut sangat membantu memperkuat cengkraman pada beton.

Sebaliknya, daya lekat atau cengkraman pada besi polos lebih rendah, sehingga performanya kurang jika dijadikan sebagai tulangan utama dalam konstruksi pembangunan besar.

3. Kegunaan Besi Beton

Besi beton polos lebih banyak digunakan untuk konstruksi beton bertulang non-struktural, seperti pondasi, sloof, balok sloof, dan plat lantai kerja. Sementara besi ulir digunakan untuk konstruksi beton bertulang struktural, seperti kolom, balok, dan plat lantai.

4. Kelas Baja Berdasarkan Tegangan Luluh

Titik luluh merupakan titik di mana material mulai mengalami deformasi plastis permanen. Dulunya, tegangan luluh pada besi beton polos yaitu 240 MPa (U24) dan besi beton ulir yaitu 350 MPa (U35) sesuai standar SNI.

Namun, sejak 2019, standar SNI terbaru (SNI 2052:2017) menetapkan tegangan luluh minimum yang sama untuk besi beton polos dan ulir, yaitu 280 MPa (U28).

Dengan memahami perbedaan besi beton polos dan besi beton ulir, Anda bisa memilih jenis besi beton yang tepat sesuai kebutuhan. Dapatkan kedua jenis besi beton dan material bangunan lainnya secara lengkap di besibajasurabaya.com.